Rabu, 23 Desember 2015

MAKALAH PENGANGGARAN DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN

crew
*      AHMAD BAEZAN
*      YULIA HULALUL JANNAH
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam suatu perusahaan atau organisasi yang didirikan pastilah memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Pencapaian tujuan tersebut memerlukan perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan kerja yang baik. Dari perencanaan dan kegiatan yang baik diharapkan mampu membantu dan mempermudah organisasi dalam mencapa  tujuannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu setiap organisasi diharapkan menyusun anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan mengendalikan kegiatan perusahaan. Pengendalaian dan perencanaan harus disusun secara teliti,penuh pertimbangan dan serta disesuakaan dengan kondisi perkembangan yang terjadi saat ini.
Perlunya anggaran bagi manajemen adalah dapat menjabarkan perencanaan, pengawasan, pengendlian, koordinasi dan sebagai pendoman kerja secara sistematis, juga digunakan untuk mengetahui penyimpangan penyimpangan yang terjadi dan terpenting untuk meningkatkan tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
Anggaran secara sederhana adalah suatu rencana tertulis untuk operasi-operasi perusahaan. Anggaran dapat berupa ikhtisar pendapatan atau ikhtisar neraca untuk keseluruhan operasi perusahaan. Anggaran dapat disajikan untuk lingkungan individual dari aktivitas perusahaan.
Contoh, anggaran penjualan dapat memusatkan pada perencanaan pendapatan dan aggaran tenaga kerja langsung dapat merencanakan suatu bagian dari proses produksi. Hal ini merupakan aspek-aspek penting yang lain untuk persiapan dalam menggunakan seluruh anggaran.



B.     RUMUSAN MASALH
  1. Apa Yang Dimaksud Dengan Penganggaran ?
  2. Apa yang dimaksud dengan komisi anggaran ?
  3. Bagaimana karakteristik dari penaggaran ?
  4. Apa saja yang menjadi keterbatasan dalam pengaggaran ?
  5. Apa saja yang menjadi tahap-tahap pengaggaran   ?

C.    BATASAN MASALAH
1.      Hakikat  pengaggaran
2.      Karakteristik, tujuan, serta keterbatasan pengaggaran
3.      Tahapan-tahapan penganggaran


















BAB II
PEMBAHASAN

A.    HAKIKAT PENGANGGARAN
Anggaran secara sederhana adalah suatu rencana tertulis untuk operasi-operasi perusahaan. Anggaran dapat berupa ikhtisar pendapatan atau ikhtisar neraca untuk keseluruhan operasi perusahaan. Anggaran dapat disajikan untuk lingkungan individual dari aktivitas perusahaan.
Contoh, anggaran penjualan dapat memusatkan pada perencanaan pendapatan dan aggaran tenaga kerja langsung dapat merencanakan suatu bagian dari proses produksi. Hal ini merupakan aspek-aspek penting yang lain untuk persiapan dalam menggunakan seluruh anggaran. Dua hal penting yang akan kita bahas adalah
1.      Penggunaan system pengaggaran untuk mempermudah pengendalian operasi perusahaan.
2.      Pertimbangan perilaku penganggaran
  1. Anggaran untuk perencanaan dan pengendalian
Bagian penting dari akuntansi manajemen adalah membandingkan kinerja actual dengan standar untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan telah tercapai. System pengaggara adalah suatu bagian esensial dari perencanaan dan pengendalian. Anggaran merupakan rencana-rencana rinci yang dibuat oleh manajemen. Untuk membuat rencana yang rinci tersebut manajemen harus membuat standar kinerja yang tepat dalam setiap jangkauan operasi perusahaan.
Jenis perencanaan formal ini dipergunakan sebagai dasar dari proses pengendalia. Setelah perusahaan memulai operasi pada suatu periode, jumlah yang dianggarkan dapat dibandingkan dengan kinerja actual dan tindakan perbaikan.

  1. Perimbangan perilaku dalam penganggaran
Aspek penting yang kedua dari penganggaran adalah dimasukkannya  pertimbangan perilaku. Bagaimana gambaran manusia dalam suatu organisasi bisnis merupakan inti dari proses penganggaran
Anggaran adalah rencana tertulis. Karena itu, selntas anggaran tidak mempunyai unsure manusia, dan agak otomatis. Hal itu jauh berbeda dengan keyataanya. Aggaran adalah alat utama untuk menilai para bawahannya. Aggaran digunakan sebagai suatu standar untuk mengukur kinerja seseorang. Pada kenyataannya persoalan yang timbul adalah, bagaimana momotivasi seseorang ? bagaimana mereka mengadakan reaksi, agar kinerja mereka secara formal dapat diukur dengan standar yang sudah ditentukan sebelumnya.
B.     KOMISI ANGGARAN
Deri segi teknis, anggaran suatu perusahaan dapat disusun dan ditetapkan oleh seorang eksekutif dengan bantuan sebuah staf.
Bagaimana perusahaan biasanya menyusun anggaran ? kebiasaan yang umum adalah dengan membentuk suatu komoisi anggaran. Pekerjaan komisi anggaran (budget commite) dalam banyak perusahaan adalah untuk memberikan nasihat pada direktur anggaran dan stafnya dalam pembuatan standar. Suatu komisi anggaran mungkin akan terdiri dari bagian-bagian terpenting dari tiap-tiap bidang seperti industry, pemasaran, financial dan akuntansi. Pada perusahaan direktur anggaran bertanggung jawab atas penyusunan dan administrasi anggaran.

C.    KARAKTERISTIK PENGAANGGARAN
1.            Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.            Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
3.            Mencakup periode satu tahun.
4.            Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5.            Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
6.            Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7.            Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
D.    KETERBATASAN PENGANGGARAN  
  • Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi nyata di lapangan
  • Terlampau menekankan hasil ( Yi : laba bersih sesungguhnya dibandingkan dengan jumlah laba yang dianggar kan), namun bukan pada sebab musababnya.
  • Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan manjemen.
  • Dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan menghalangi perkembangan dan tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
  • Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik memainkan peran esensial.
E.     TAHAP PERTAMA: ANGGARAN PENDAPATAN
Karena anggaran adalah rencana-rencana, maka mereka menyajikannya sebelum awal periode operasi. Langkah pertama adalah analisis pendapatan (revenue) yang dihasilkan pada periode ini dan mengestimasikan hasil penjualan terlebih dahulu, karena tingkat operasi pabrik dan beberapa keputusan lain terikat oleh tingkat hasil penjualan yang diharapkan.
Untuk menyajikan suatu anggaran hasil penjualan, factor-faktor harus dibuat dan diestimasikan.
  1. Harga untuk tiap-tiap produk perusahaan.
  2. Jumlah unit tiap-tiap produk yang akan dijual.
Dalam menyusun estimasi tersebut, komisi anggaran dan direktur anggaran bergantung pada wakil bidang penjualan atau pemasaran (seperti wakil presiden pemasaran).
Anggaran hasil penjualan bulan November 2015 diperlihatkan sebagai berikut:
ABAZ SEJAHTERA COMPANY
ANGGARAN HASIL PENJUALAN (SALES BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBER 2015

Jumlah unit yang akan dijual
Harga penjualan
Total pendapatan
Produk A
Produk B
120.000
50.000
Rp 3. 000,00
Rp 4. 000,00
Rp 360.000.000.00
Rp 200.000.000.00
Total hasil penjualan yang dianggarkan
Rp 560.000.000.00


F.     TAHAP KEDUA: ANGGARAN TINGKAT PRODUKSI
Setiap estimasi ttingkat hasil penjualan dan penjualan selesai dibuat, estimasi kebutuhan produksi akan mengikuti. Ilustrasi berikut adalah anggaran untuk menentukan berapa banyak unit dari tiap-tiap produk akan dihasilkan dalam suatu periode.








ABAZ SEJAHTERA COMPANY
ANGGARAN HASIL PENJUALAN (SALES BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBERr 2015
                                                    Produk A            Produk B
   Jumlah unit yang diperlukan untuk
memenuhi permintaan                                        120.000                50.000
   Penjualan dari anggaran hasil penjualan                  
   Jumlah unit yang diperlukan untuk
inventaris pada tgl                                                10.000                  5.000
   30 november 2015
   Total unit yang di perlukan                             130.000                55.000
   Dikurangi jumlah unit yang di
 perkirakan ada dalam                                            9.000                   5.000
   Inventaris awal pada tgl 1 nov 2015
   Jumlah unit yang diperoduksi selama
 bulan dec                                                              121.000              50.000
Estimasi penting tersebut menentukan tingkat produksi pabrik selama satu bulan
 
 











G.    TAHAP KETIGA: ANGGARAN HARGA POKOK BARANG YANG DIJUAL
Estimasi diperlukan sebelum anggaran harga pokok yang dijual disusun. Estimasi tersebut adalah:
1.      Jumlah unit dan biaya tiap-tiap bahan mentah yang dipakai.
2.      Jumlah unit dan biaya tiap-tiap bahan mentah yang dibeli.
3.      Kualitas dan biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan.
4.      Overhead pabrik yang diperkirakan akan dikeluarkan.
Tiap-tiap estimasi tersebut dapat berbentuk sebuah aggaran seperti yang akan dibahas pada uraian berikut:
1.      Anggaran pemakaian bahan mentah dan pembelian
Perhatikan bahwa anggaran pamakaian bahan mentah dan pembelian sangat erat kaitannya dengan aggaran tingkat produksi yang telah dijelaskan sebelumnya. Jumlah unit tiap-tiap bahan mentah yang dipakai dan yang dibeli secara langsung bergantung pada tngkat produksi standar penting yang termasuk dalam anggaran tersebut adalah:
a.       Biaya perunit bahan mentah yang diperkirakan
b.      Kualitas tiap-tiap jenis bahan yang diperkirakan dipakai untuk tiap produk jadi.
2.      Anggaran tenaga kerja lansgsung
Angaran tenaga kerja langsung menunjukan keseluruhan jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk tingkat produksi, baik total maupun tenaga kerja langsung. Untuk perusahaan yang terdapat dalam contoh ini, standar ditentukan oleh manajeman sebagai berikut: 1/5 jam tenaga kerja langsung dibutuhkan untuk menghasilkan tiap-tiap unit produk A, dan ¼ jam tenaga kerja langsung diperlukan untuk menghasilakan produk B. untuk menyerdahanakan contoh dimisalkan bahwa tenaga kerja langsung perusahaan mengguankan biaya sebesar rp 3.000.00

PEMAKAIAN ABAZ SEJAHTERA COMPANY
ANGGARAN BAHAN MENTAH DAN PEMBELIAN
(RAW MATERIALS USAGE AND PURCHASES BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBER 2015
PEMAKAIAN                                      BAHAN MENTAH           BAHAN MENTAH
Produk A 3 kg bhan mentah 1 dan
2 kg bahan mentah 2 yang di
 perkirakan                                              360.000.00                                     242,000.00
Produk B 9 kg bahan mentah 2  
Yang diperkirakan                                                  0                                     450.000.00
Total bahan mentah yang diper-
Gunakan dalam produksi                        263.000.00                                    692.000.00
Biaya bahan mentah per kg
Yang diharapkan                                      Rp             210.00            Rp               150.00
Biaya bahan mentah yang diperk-
Irakan akan terpakai                                  Rp 76.230.000.00           Rp 103.800.000.00
Pembelian
Keperluan produksi dalam kg bhan
Mentah                                                                  363.000.00                      692. 000.00
Jumlah unit bahan mentah yang di
Butuhkan untuk dijadikan inventaris
Pada 30 november 2105                                        20. 000.00                         50.000,00
Total keperluan                                                     383.000,00                       742.000,00
Dikurangi jumlah unit yang
Diperkirakan ada dalam inventaris pada
I November 2015                                                   14.000,00                          65.000,00
Jumlah yang dibeli bulan November
Biaya per kg yg diperkirakan                                        210,00                            150,00
Biaya pembelian bahan mentah yang
Diperkirakan                                                 Rp 77.490.000,00        Rp 101.550.000,00

Lihat anggaran tingkat produksi
121.000 unit A kali 3 kg = 363.000 kg
121.000 unit A kali 2 kg = 242.000 kg
  50.000 unit B kali 9 kg = 450.000 kg
3. anggaran overhead pabrik
            Dalam system akuntansi biaya, overhead pabrik dibebankan pada barang dalam proses menurut beberapa dasar seperti biaya tenaga kerja langsung, atau jam tenaga kerja langsung.
Sekarang harga pokok barang yang dijual dapat dihitung ,. Seperti table berikut, catatan secara teliti dibagian yang di antisipasikan inventaris barang jadi berperan dalam menentukan harga pokok barang yang dijual. Estimasi inventaris tersebut dibuat oleh manajemen dan didasarkan pada permintaan untuk produk perusahaan yang diharapkan dalam tahun ini.












ABAZ SEJAHTERA COMPANY
ANGGARAN OVERHEAD PABRIK
UNTUK BULAN NOVEMBER 2015
Biaya overhead pabrik variable
(unutuk tingkat produksi sebesar 36.700 jam Tenaga kerja langsung)
Tenaga kerja tidak langsung          Rp 46.850.000,00
Pemeliharaan perlengkapan           Rp   2.000.000,00
Biaya listrik                                    Rp  5.500.000,00
Biaya tenaga lainnya                      Rp     150.000,00
Biaya lain-lain                                Rp     550.000,00
Total biaya overhead pabrik tetap                                       Rp 55.050.000,00
Manajemen pabrik                           Rp  7.000.000.00
Penyususnan pabrik dan peralatan  Rp 10.000.000.00
Asuransi                                          Rp      500.000,00
Pajak                                                Rp     200.000,00
Biaya pabrik                                    Rp      400.000,00
Biaya lain-lain                                 Rp     250.000,00
Biaya overhead pabrik                                                         Rp 18.350.000,00
Total biaya overhead panrik                                                Rp 73.400.000,00
Biaya overhead pabrik (variable) per jam tenaga
Kerja langsung (Rp 55.050.000,00 : 36.700 jam)                Rp        1.5000,00
Biaya overhead pabrik (tetap) per jam tenaga
Kerja langsung (Rp 18.350.000,00 : 36.700 jam)                Rp             500.00
Total biaya overhead per jam tenga kerja
Langsung (Rp 73.400.000,00 : 36.700 jam)                         Rp          2.000,00



ABAZ SEJAHTERA COMPANY
ANGGARAN HARGA POKOK BARANG YANG DIJUAL
(COST OF GOODS SOLD BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBER 2015
Bahan mentah yang dipergunakan
Dari anggaran penggunaan bahan mentah
 dan pembelian
Bahan mentah 1                                       Rp   76.230.000,00
Bahan mentah 2                                       RP 103.800.000,00
                                                                                              Rp 180.030.000,00
Tenaga kerja langsung yang yang dioergunakan                          Rp 110.100.000,00
(dari anggaran tenaga kerja langsung)
Overhead pabrik yang dipergunakan                                           Rp  73.400.000,00
(dari anggaran overhead pabrik)
Total biaya pabrik                                                                     Rp 363.530.000,00
Inventaris barang jadi yang diperkirakan                                     Rp   55.300.000,00
Pada tanggal 1 november 2015
Barang jadi yang siap untuk dijual dalam                                    Rp 418.830.000,00
Bulan November                              
Inventaris barang jadi yang dibutuhkan                                       Rp  82.950.000,00
Pada 30 n0vember 2015                             
Harga barang pokok yang dijual                                                 Rp 335.880.000,00
                                                  


H.    TAHAP KEEMPAT: ANGGARAN BIAYA (step 4: The Expenses Budget)
Setelah harga pokok barang yang dijual diperidiksikan, biaya operasi diestimasikan seperti terlihat pada aggaran berikut. Sebagian perusahaan menganalisis biaya-biaya lebih lanju melalui pengklasifikasian tiap-tiap biaya sebagai biaya tetap maupun biaya variable.

ABAZ SEJAHTERA COMPANY
ANGGARAN BIAYA OPERASI
UNTUK BULAN NOVEMBER 2015

BIAYA penjualan
Gaji dan komisi petugas penjualan                Rp 40.000.000,00
Gaji lain-lain                                                  Rp 10.000.000,00
Iklan                                                               Rp   4.000.000,00
Penyusunan perlengkapan penjualan             Rp 13.000.000,00
Perlengkapan                                                  Rp  1.000.000,00
Macam-macam biaya                                     Rp   3.000.000,00
                                                                                                       Rp 70.000.000,00
Biaya umum dan administrasi
Gaji                                                                 Rp 33.000.000,00
Penyusunan peralatan kantor                          Rp 10.000.000,00
Perlengkapan                                                  Rp   2.000.000,00
Pajak dan ansuransi                                        Rp   3.000.000,00
Macam-macam biaya                                     Rp   2.000.000,00
                                                                                                        Rp   50.000.000,00
                                                                                                        Rp 120.000.000,00


I.       TAHAP KELIMA: ANGGARAN LAPORAN FINANSIAL
            Sekarang aggaran daftar pendapatan (income statement) dapat disusun berdasarkan informasi yang terdapat dalam anggran lainnya.
Sebagai tambahan, diproyeksikan pada tanggal 30 november 2015, daftar neraca (balance sheet) dan laporan pendapatan yang ditahan (retained earning statement) juga dapat disajikan. Contoh, uang dagang (acout payable) pada 30 n0vember  2015, yang akan diperlihatkan pada anggaran daftar neraca dapat dihitung sebagai berikut:

ANGGARAN DAFTAR PENDAPATAN
UNTUK BULAN NOVEMBER
Hasil penjualan yang dianggarkan
Dari anggaran hasil penjualan                                                      Rp 560.000.000,00
Biaya-biaya
Harga pokok barang yang dijual dari
Anggaran harga pokok yang dijual)             Rp 335.880.000.00
Biaya operasi (dari anggaran biaya
Operasi)                                                         Rp 120.000.000,00
Total biaya-biaya                                                                            Rp 455.880.000,00
Pendapatan netto yang anggarkan                                                   Rp 104.120.000,00

Bagian penting lain dari penganggaran adalah perencanaan kaa, tingkat operasi pabrik berhubungan erat dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang dilakukan selama satu periode. Suatu anggaran ikhtisar penerimaan kas dan pengeluaran kas akan disajikan sebagai bagian dari perencanaan dan pengembalian kas. Secara ringkas, ikhtisar tersebut meliputi elemen-elemen sebagai berikut:

Ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas
­   Saldo kas yang tersedia pada bula November 2015
­   Ditambah seluruh penerimaan kas yang diperkirakan (termasuk pengumpulan piutang dari para pelanggan)
­   Dikurangi seluruh pembeyaran kas yang diperkirakan (termasuk pembeyaran persediaan untuk bahan mentah, pembeyaran untuk tenaga kerja langsung, overhead pabrik dan biaya operasi)




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam organisasi dan perusahaan anggaran sangat dibutuhkan sebagai alat untuk pengawasan dan pengendalian dan juga untuk esiensi dan efektifitas dana suatu organisasi. Anggran juga mempunyai beberrapa komponen dantaranya anggaran operational dan keuangan, dan masih terbagi beberapa komponen lagi, dan semuanya saling mempunyai keterkaitan satu sama lainnya.

  

Daftar pustaka


­   Sadeli, Lili M dkk. AKUNTANSI MANAJEMEN Sistem, Proses dan pemecahan soal. 1997. Jakarta: Bumi Aksara Supriyono. proses pengendalian manajemen. 2001. Yogyakarta : BPFE-yogyakarta
­   Simamora, henry. Akutansi manajemen edisi II. 2002. Jakarta selatan : UUP AMP YKPN




Tidak ada komentar:

Posting Komentar