crew
AHMAD BAEZAN
YULIA HULALUL JANNAH
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Dalam suatu
perusahaan atau organisasi yang didirikan pastilah memiliki suatu tujuan yang
ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Pencapaian tujuan tersebut
memerlukan perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan kerja yang baik. Dari
perencanaan dan kegiatan yang baik diharapkan mampu membantu dan mempermudah
organisasi dalam mencapa tujuannya secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu setiap organisasi diharapkan menyusun anggaran, karena penganggaran
itu penting untuk membuat perencanaan dan mengendalikan kegiatan perusahaan.
Pengendalaian dan perencanaan harus disusun secara teliti,penuh pertimbangan
dan serta disesuakaan dengan kondisi perkembangan yang terjadi saat ini.
Perlunya
anggaran bagi manajemen adalah dapat menjabarkan perencanaan, pengawasan,
pengendlian, koordinasi dan sebagai pendoman kerja secara sistematis, juga
digunakan untuk mengetahui penyimpangan penyimpangan yang terjadi dan
terpenting untuk meningkatkan tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas
pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
Anggaran
secara sederhana adalah suatu rencana tertulis untuk operasi-operasi
perusahaan. Anggaran dapat berupa ikhtisar pendapatan atau ikhtisar neraca
untuk keseluruhan operasi perusahaan. Anggaran dapat disajikan untuk lingkungan
individual dari aktivitas perusahaan.
Contoh,
anggaran penjualan dapat memusatkan pada perencanaan pendapatan dan aggaran
tenaga kerja langsung dapat merencanakan suatu bagian dari proses produksi. Hal
ini merupakan aspek-aspek penting yang lain untuk persiapan dalam menggunakan
seluruh anggaran.
B.
RUMUSAN MASALH
- Apa Yang Dimaksud Dengan Penganggaran
?
- Apa yang dimaksud dengan komisi
anggaran ?
- Bagaimana karakteristik dari penaggaran ?
- Apa saja yang menjadi keterbatasan
dalam pengaggaran ?
- Apa
saja yang menjadi tahap-tahap pengaggaran
?
C.
BATASAN MASALAH
1.
Hakikat pengaggaran
2.
Karakteristik, tujuan,
serta keterbatasan pengaggaran
3.
Tahapan-tahapan
penganggaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT
PENGANGGARAN
Anggaran secara sederhana
adalah suatu rencana tertulis untuk operasi-operasi perusahaan. Anggaran dapat
berupa ikhtisar pendapatan atau ikhtisar neraca untuk keseluruhan operasi
perusahaan. Anggaran dapat disajikan untuk lingkungan individual dari aktivitas
perusahaan.
Contoh, anggaran penjualan
dapat memusatkan pada perencanaan pendapatan dan aggaran tenaga kerja langsung
dapat merencanakan suatu bagian dari proses produksi. Hal ini merupakan
aspek-aspek penting yang lain untuk persiapan dalam menggunakan seluruh
anggaran. Dua hal penting yang akan kita bahas adalah
1.
Penggunaan system
pengaggaran untuk mempermudah pengendalian operasi perusahaan.
2.
Pertimbangan
perilaku penganggaran
- Anggaran
untuk perencanaan dan pengendalian
Bagian penting dari akuntansi manajemen adalah
membandingkan kinerja actual dengan standar untuk memastikan bahwa tujuan
perusahaan telah tercapai. System pengaggara adalah suatu bagian esensial dari
perencanaan dan pengendalian. Anggaran merupakan rencana-rencana rinci yang
dibuat oleh manajemen. Untuk membuat rencana yang rinci tersebut manajemen
harus membuat standar kinerja yang tepat dalam setiap jangkauan operasi
perusahaan.
Jenis perencanaan formal ini dipergunakan sebagai dasar dari proses
pengendalia. Setelah perusahaan memulai operasi pada suatu periode, jumlah yang
dianggarkan dapat dibandingkan dengan kinerja actual dan tindakan perbaikan.
- Perimbangan
perilaku dalam penganggaran
Aspek penting yang kedua
dari penganggaran adalah dimasukkannya
pertimbangan perilaku. Bagaimana gambaran manusia dalam suatu organisasi
bisnis merupakan inti dari proses penganggaran
Anggaran adalah rencana
tertulis. Karena itu, selntas anggaran tidak mempunyai unsure manusia, dan agak
otomatis. Hal itu jauh berbeda dengan keyataanya. Aggaran adalah alat utama untuk
menilai para bawahannya. Aggaran digunakan sebagai suatu standar untuk mengukur
kinerja seseorang. Pada kenyataannya persoalan yang timbul adalah, bagaimana
momotivasi seseorang ? bagaimana mereka mengadakan reaksi, agar kinerja mereka
secara formal dapat diukur dengan standar yang sudah ditentukan sebelumnya.
B.
KOMISI ANGGARAN
Deri segi teknis, anggaran
suatu perusahaan dapat disusun dan ditetapkan oleh seorang eksekutif dengan
bantuan sebuah staf.
Bagaimana perusahaan
biasanya menyusun anggaran ? kebiasaan yang umum adalah dengan membentuk suatu
komoisi anggaran. Pekerjaan komisi anggaran (budget commite) dalam banyak
perusahaan adalah untuk memberikan nasihat pada direktur anggaran dan stafnya
dalam pembuatan standar. Suatu komisi anggaran mungkin akan terdiri dari
bagian-bagian terpenting dari tiap-tiap bidang seperti industry, pemasaran,
financial dan akuntansi. Pada perusahaan direktur anggaran bertanggung jawab
atas penyusunan dan administrasi anggaran.
C.
KARAKTERISTIK PENGAANGGARAN
1.
Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.
Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat
saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau
diproduksi).
3.
Mencakup periode satu
tahun.
4.
Anggaran merupakan
komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas
pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5.
Usulan anggaran
ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak
yang menganggarkan (budgetee).
6.
Begitu disetujui,
anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7.
Secara berkala,
kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya
dianalisis dan dijelaskan.
D. KETERBATASAN
PENGANGGARAN
- Dalam banyak kejadian,
anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi nyata di lapangan
- Terlampau menekankan hasil
( Yi : laba bersih sesungguhnya dibandingkan dengan jumlah laba yang
dianggar kan), namun bukan pada sebab musababnya.
- Tema partisipatif pada
anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan manjemen.
- Dapat menggerogoti inisiatif
manajemen dengan menghalangi perkembangan dan tindakan baru yang tidak
tercakup dalam anggaran.
- Proses penganggaran
bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik memainkan peran esensial.
E.
TAHAP PERTAMA: ANGGARAN PENDAPATAN
Karena anggaran adalah
rencana-rencana, maka mereka menyajikannya sebelum awal periode operasi.
Langkah pertama adalah analisis pendapatan (revenue) yang dihasilkan pada
periode ini dan mengestimasikan hasil penjualan terlebih dahulu, karena tingkat
operasi pabrik dan beberapa keputusan lain terikat oleh tingkat hasil penjualan
yang diharapkan.
Untuk menyajikan suatu anggaran hasil
penjualan, factor-faktor harus dibuat dan diestimasikan.
- Harga untuk tiap-tiap produk perusahaan.
- Jumlah unit tiap-tiap produk yang akan dijual.
Dalam menyusun estimasi tersebut, komisi
anggaran dan direktur anggaran bergantung pada wakil bidang penjualan atau
pemasaran (seperti wakil presiden pemasaran).
Anggaran hasil penjualan bulan November 2015
diperlihatkan sebagai berikut:
ABAZ SEJAHTERA COMPANY
ANGGARAN HASIL PENJUALAN (SALES BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBER 2015
|
|||
|
Jumlah unit yang akan dijual
|
Harga penjualan
|
Total pendapatan
|
Produk A
Produk B
|
120.000
50.000
|
Rp 3. 000,00
Rp 4. 000,00
|
Rp 360.000.000.00
Rp 200.000.000.00
|
Total hasil penjualan yang dianggarkan
|
Rp 560.000.000.00
|
F.
TAHAP KEDUA: ANGGARAN TINGKAT PRODUKSI
Setiap estimasi ttingkat hasil penjualan dan
penjualan selesai dibuat, estimasi kebutuhan produksi akan mengikuti. Ilustrasi
berikut adalah anggaran untuk menentukan berapa banyak unit dari tiap-tiap
produk akan dihasilkan dalam suatu periode.
ABAZ SEJAHTERA COMPANY
ANGGARAN HASIL PENJUALAN (SALES BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBERr 2015
Produk A Produk B
Jumlah unit yang diperlukan untuk
memenuhi
permintaan 120.000 50.000
Penjualan dari anggaran hasil penjualan
Jumlah unit yang diperlukan untuk
inventaris
pada tgl 10.000 5.000
30 november 2015
Total unit yang di perlukan 130.000 55.000
Dikurangi jumlah unit yang di
perkirakan ada dalam 9.000 5.000
Inventaris awal pada tgl 1 nov 2015
Jumlah unit yang diperoduksi selama
bulan dec 121.000 50.000
|
G.
TAHAP KETIGA: ANGGARAN HARGA POKOK BARANG YANG DIJUAL
Estimasi diperlukan sebelum anggaran harga
pokok yang dijual disusun. Estimasi tersebut adalah:
1.
Jumlah unit dan biaya
tiap-tiap bahan mentah yang dipakai.
2.
Jumlah unit dan biaya
tiap-tiap bahan mentah yang dibeli.
3.
Kualitas dan biaya
tenaga kerja langsung yang diperlukan.
4.
Overhead pabrik yang
diperkirakan akan dikeluarkan.
Tiap-tiap estimasi tersebut dapat berbentuk
sebuah aggaran seperti yang akan dibahas pada uraian berikut:
1.
Anggaran pemakaian bahan mentah dan pembelian
Perhatikan bahwa anggaran pamakaian bahan
mentah dan pembelian sangat erat kaitannya dengan aggaran tingkat produksi yang
telah dijelaskan sebelumnya. Jumlah unit tiap-tiap bahan mentah yang dipakai
dan yang dibeli secara langsung bergantung pada tngkat produksi standar penting
yang termasuk dalam anggaran tersebut adalah:
a.
Biaya perunit bahan
mentah yang diperkirakan
b.
Kualitas tiap-tiap
jenis bahan yang diperkirakan dipakai untuk tiap produk jadi.
2.
Anggaran tenaga kerja lansgsung
Angaran tenaga kerja langsung menunjukan
keseluruhan jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk tingkat produksi,
baik total maupun tenaga kerja langsung. Untuk perusahaan yang terdapat dalam
contoh ini, standar ditentukan oleh manajeman sebagai berikut: 1/5 jam tenaga
kerja langsung dibutuhkan untuk menghasilkan tiap-tiap unit produk A, dan ¼ jam
tenaga kerja langsung diperlukan untuk menghasilakan produk B. untuk
menyerdahanakan contoh dimisalkan bahwa tenaga kerja langsung perusahaan
mengguankan biaya sebesar rp 3.000.00
PEMAKAIAN ABAZ SEJAHTERA COMPANY
ANGGARAN BAHAN MENTAH DAN PEMBELIAN
(RAW MATERIALS USAGE AND PURCHASES BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBER 2015
|
PEMAKAIAN BAHAN MENTAH BAHAN MENTAH
Produk
A 3 kg bhan mentah 1 dan
2 kg
bahan mentah 2 yang di
perkirakan 360.000.00 242,000.00
Produk
B 9 kg bahan mentah 2
Yang
diperkirakan 0 450.000.00
Total
bahan mentah yang diper-
Gunakan
dalam produksi 263.000.00 692.000.00
Biaya
bahan mentah per kg
Yang
diharapkan Rp 210.00 Rp 150.00
Biaya
bahan mentah yang diperk-
Irakan
akan terpakai Rp 76.230.000.00 Rp 103.800.000.00
Pembelian
Keperluan
produksi dalam kg bhan
Mentah 363.000.00 692. 000.00
Jumlah
unit bahan mentah yang di
Butuhkan
untuk dijadikan inventaris
Pada 30
november 2105 20. 000.00 50.000,00
Total
keperluan 383.000,00 742.000,00
Dikurangi
jumlah unit yang
Diperkirakan
ada dalam inventaris pada
I
November 2015 14.000,00 65.000,00
Jumlah
yang dibeli bulan November
Biaya
per kg yg diperkirakan 210,00 150,00
Biaya
pembelian bahan mentah yang
Diperkirakan Rp 77.490.000,00 Rp 101.550.000,00
|
Lihat
anggaran tingkat produksi
121.000
unit A kali 3 kg = 363.000 kg
121.000
unit A kali 2 kg = 242.000 kg
50.000 unit B kali 9 kg = 450.000 kg
3. anggaran overhead pabrik
Dalam system akuntansi biaya,
overhead pabrik dibebankan pada barang dalam proses menurut beberapa dasar
seperti biaya tenaga kerja langsung, atau jam tenaga kerja langsung.
Sekarang
harga pokok barang yang dijual dapat dihitung ,. Seperti table berikut, catatan
secara teliti dibagian yang di antisipasikan inventaris barang jadi berperan
dalam menentukan harga pokok barang yang dijual. Estimasi inventaris tersebut
dibuat oleh manajemen dan didasarkan pada permintaan untuk produk perusahaan
yang diharapkan dalam tahun ini.
ABAZ SEJAHTERA
COMPANY
ANGGARAN
OVERHEAD PABRIK
UNTUK BULAN
NOVEMBER 2015
|
Biaya
overhead pabrik variable
(unutuk
tingkat produksi sebesar 36.700 jam Tenaga kerja langsung)
Tenaga
kerja tidak langsung Rp
46.850.000,00
Pemeliharaan
perlengkapan Rp 2.000.000,00
Biaya
listrik
Rp 5.500.000,00
Biaya
tenaga lainnya
Rp 150.000,00
Biaya
lain-lain
Rp 550.000,00
Total biaya
overhead pabrik tetap Rp
55.050.000,00
Manajemen
pabrik Rp
7.000.000.00
Penyususnan
pabrik dan peralatan Rp 10.000.000.00
Asuransi
Rp 500.000,00
Pajak
Rp 200.000,00
Biaya
pabrik Rp 400.000,00
Biaya
lain-lain Rp 250.000,00
Biaya
overhead pabrik Rp
18.350.000,00
Total
biaya overhead panrik
Rp 73.400.000,00
Biaya
overhead pabrik (variable) per jam tenaga
Kerja
langsung (Rp 55.050.000,00 : 36.700 jam) Rp 1.5000,00
Biaya
overhead pabrik (tetap) per jam tenaga
Kerja
langsung (Rp 18.350.000,00 : 36.700 jam) Rp 500.00
Total
biaya overhead per jam tenga kerja
Langsung
(Rp 73.400.000,00 : 36.700 jam) Rp 2.000,00
|
ABAZ SEJAHTERA
COMPANY
ANGGARAN HARGA
POKOK BARANG YANG DIJUAL
(COST OF GOODS
SOLD BUDGET)
UNTUK BULAN
NOVEMBER 2015
|
Bahan mentah yang dipergunakan
Dari anggaran penggunaan bahan mentah
dan pembelian
Bahan
mentah 1 Rp 76.230.000,00
Bahan mentah 2 RP 103.800.000,00
Rp 180.030.000,00
Tenaga kerja langsung yang yang dioergunakan Rp 110.100.000,00
(dari anggaran tenaga kerja langsung)
Overhead pabrik yang dipergunakan Rp 73.400.000,00
(dari
anggaran overhead pabrik)
Total biaya pabrik Rp 363.530.000,00
Inventaris barang jadi yang diperkirakan Rp 55.300.000,00
Pada
tanggal 1 november 2015
Barang jadi yang siap untuk dijual dalam Rp 418.830.000,00
Bulan November
Inventaris barang jadi yang dibutuhkan Rp 82.950.000,00
Pada 30
n0vember 2015
Harga barang pokok yang dijual Rp 335.880.000,00
|
H.
TAHAP KEEMPAT: ANGGARAN BIAYA (step 4: The Expenses Budget)
Setelah harga pokok barang
yang dijual diperidiksikan, biaya operasi diestimasikan seperti terlihat pada
aggaran berikut. Sebagian perusahaan menganalisis biaya-biaya lebih lanju
melalui pengklasifikasian tiap-tiap biaya sebagai biaya tetap maupun biaya
variable.
ABAZ SEJAHTERA
COMPANY
ANGGARAN BIAYA
OPERASI
UNTUK BULAN NOVEMBER
2015
BIAYA
penjualan
Gaji
dan komisi petugas penjualan
Rp 40.000.000,00
Gaji
lain-lain
Rp 10.000.000,00
Iklan
Rp 4.000.000,00
Penyusunan
perlengkapan penjualan Rp
13.000.000,00
Perlengkapan
Rp 1.000.000,00
Macam-macam
biaya
Rp 3.000.000,00
Rp
70.000.000,00
Biaya
umum dan administrasi
Gaji Rp 33.000.000,00
Penyusunan
peralatan kantor Rp 10.000.000,00
Perlengkapan Rp 2.000.000,00
Pajak
dan ansuransi
Rp 3.000.000,00
Macam-macam
biaya
Rp 2.000.000,00
Rp 50.000.000,00
Rp 120.000.000,00
|
I.
TAHAP KELIMA: ANGGARAN LAPORAN FINANSIAL
Sekarang
aggaran daftar pendapatan (income statement) dapat disusun berdasarkan
informasi yang terdapat dalam anggran lainnya.
Sebagai tambahan, diproyeksikan pada tanggal 30 november
2015, daftar neraca (balance sheet) dan laporan pendapatan yang ditahan
(retained earning statement) juga dapat disajikan. Contoh, uang dagang (acout
payable) pada 30 n0vember 2015, yang
akan diperlihatkan pada anggaran daftar neraca dapat dihitung sebagai berikut:
ANGGARAN DAFTAR PENDAPATAN
UNTUK BULAN NOVEMBER
Hasil
penjualan yang dianggarkan
Dari
anggaran hasil penjualan Rp 560.000.000,00
Biaya-biaya
Harga
pokok barang yang dijual dari
Anggaran
harga pokok yang dijual) Rp 335.880.000.00
Biaya
operasi (dari anggaran biaya
Operasi) Rp 120.000.000,00
Total
biaya-biaya Rp 455.880.000,00
Pendapatan
netto yang anggarkan
Rp 104.120.000,00
|
Bagian penting lain dari penganggaran adalah
perencanaan kaa, tingkat operasi pabrik berhubungan erat dengan penerimaan kas
dan pengeluaran kas yang dilakukan selama satu periode. Suatu anggaran ikhtisar
penerimaan kas dan pengeluaran kas akan disajikan sebagai bagian dari
perencanaan dan pengembalian kas. Secara ringkas, ikhtisar tersebut meliputi
elemen-elemen sebagai berikut:
Ikhtisar
penerimaan dan pengeluaran kas
Saldo kas yang
tersedia pada bula November 2015
Ditambah seluruh
penerimaan kas yang diperkirakan (termasuk pengumpulan piutang dari para
pelanggan)
Dikurangi seluruh
pembeyaran kas yang diperkirakan (termasuk pembeyaran persediaan untuk bahan
mentah, pembeyaran untuk tenaga kerja langsung, overhead pabrik dan biaya
operasi)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam organisasi dan
perusahaan anggaran sangat dibutuhkan sebagai alat untuk pengawasan dan
pengendalian dan juga untuk esiensi dan efektifitas dana suatu organisasi.
Anggran juga mempunyai beberrapa komponen dantaranya anggaran operational dan
keuangan, dan masih terbagi beberapa komponen lagi, dan semuanya saling
mempunyai keterkaitan satu sama lainnya.
Daftar pustaka
Sadeli, Lili M dkk. AKUNTANSI
MANAJEMEN Sistem, Proses dan pemecahan soal. 1997. Jakarta: Bumi Aksara
Supriyono. proses pengendalian manajemen. 2001. Yogyakarta : BPFE-yogyakarta
Simamora, henry.
Akutansi manajemen edisi II. 2002. Jakarta selatan : UUP AMP YKPN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar