1.
PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang.
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan
masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan
yang bersifat ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu
perusahaan ataupun suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara yang terbaik
untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Dalam perekonomian perusahaan-perusahaan dikembangkan untuk
mengahasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh individu, perusahaan lain,
dan pemerintah. Pemilik-pemilik perusahaan menjalankan kegiatannya untuk
mencari keuntungan, dan keuntungan yang maksimal hanya akan didapat apabila
pemilik atau pemimpin perusahaan membuat pilihan yang teliti.
Berdasarkan hal di atas, maka dalam makalah kami ini akan membahas
mengenai bentuk-bentuk pasar yakni salah satunya yaitu pasar oligopoli
Pembahasn
mengenai bentuk-bentuk pasar akan dakhiri dengan menguraikan tentan pasar
oligopoli, yaitu pasar yang yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Ada
kalanya pasar oligopeli terdiri dari dua pasar saja (duooli).
Menerangkan
tentang sikap seorang pengusaha didalam pasar oligopoli adalah lebih rumit
daripada menerangkan sikap pengusaha dipasar-pasar lainya. Ini disebabkan
karena tidak terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagi industri dalam
pasar oligopoli. Kelakuan perusahaan akan sangat berbeda apabila dalam pasar
hanya ada tiga perusahaan, dengan apabila dalam pasar terdapat lima belas perusahaan.
Juga kelakuan perusahaan akan berbeda apabila dalam perusahaan tersebut
bersepakat untuk membuat perjanjian membagi-bagi pasar dengan apabila
kesepakatan tersebut tidak terdapat. Seterusnya sebagian lainya menghasilkan
barang yang sangat bersamaan (identical)
Sebagai akibat
dari jumlah perusahaan yang sangat sedikit , kegiatan setiap perusahaan adalah
sangat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan lainya didalam industri yang sama.
Di dalam bertindak setiap perusahaan harus terlebih dahulu mempertimbangkan dan
menduga reaksi perusahaan lain atas suatu tindakan yang dijalakannya.
Oleh karena
perbedaan-perbadaan seperti yang baru dinyatakan, maka suatu analisis yang
bersifat umum yang akan menerangkan keseimbangan perusahaan dalam pasar
oligopoli tidak dapat dibuat. Paling tidak dapat dibedakan dua variasi pasar
yang mungkin wujud dalam pasar oligopol, yaitu pasar oligopoli dimana
perusahaan-perusahaan saling bersepakat untuk melakukan tindakan bersama di
dalam menentukan harga dan tingkat produksi, dan pasar oligopoli di mana
perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan. Kedua perbedaan tersebut
akan menjadi pokok bahasan kami dalam makalah ini.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan kami menulis makalah dan mengangkat Tema
mengenai “PASAR
OLIGOPOLI” ini adalah guna memenuhi
tugas mata kuliah sebagai salah satu syarat penilaian dalam mata kuliah Pngantar
ekonomi mikro
3.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli
adalah keadaan di mana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik
secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerjasama seperti
yang di jelaskan pada bab I terdapat 2 (dua)m acam oligopoli yaitu:
a. Oligopoli
dengan deferensiasi produk.
Oligopoli
dengan deferensiasi produk adalah setiap perusahaan dengan merek-merek khusus
tersendiri. Semakin besar tingkat diferensiasi produk yang ada semakin tidak
tergantung kurva permintaannya dengan perusahaan lain, sehingga kurva
permintaan perusahaan biasa digambarkan secara mandiri posisinya.
b. Oligopoli
tampa diferensiasi produk.
Oligopoli
tampa deferensiasi produk adalah setiap pperusahaan tidak memberi merek khusus.
Sehingga dengan demikian kurva permintaan seorang produsen tidak bisa
ditentukan / tidak bisa dianalisis.
B.
Ciri-Ciri
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli hanya
terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar oligopli terdapat adanya
sifat saling mempengaruhi(mutua independence). Sifat saling mempengaruhi inilah
yang merupakan sifat yang khusus yang hanya terdapat dalam pasar oligopoli yang
tidak terdapat dalam bentuk pasar lain.
Disamping itu
sifat penting yang barusan diterangakan, pasar oligopoli mempunyai beberapa
cirir khas lain. Ciri-ciri tersebuat akan kami terangkan dalam uraian berikut:
1. Menghasikan
barang standard maupun barang berbada corak
Adakalanya
perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang stabdard (standardized
product). Industry dalam pasar oligopoli yang sedemikian sifatnya banyak
dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah. Seperti produsen
bensin, industri baja, aluminium dan industri bahan baku sperti industri semen
dan bahan bangunan. Selain itu bayak juga perusahaan-perusahaan dalam pasar
oligopoli yang menghasilkan barang-barang yang berbeda corak (diferentiated
product). Barang-barang seperti pada umumnya adalah bahan akhir. Cotoh dari
pasar oligopoli yang menhasilkan barang akhir adalah industri mobil dan truk,
industri rokok, industri sabun cuci dan sabun mandi.
2. Kekuasaan
menentukan harga ada kalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh.
Dari
dua kemungkinan ini, yang mana yang akan terwujud tergantung kepada bentuk
kerjasama diantara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tampa ada
kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu
perusahaan menurunkan harga, dalam dalam waktu yang singkat akan menarik banyak
pembeli. Perusahaa yang akan kehilangan banyak pembeli akan melakukan tindakan
balasan dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya
perusahaan yang mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan.
3. Pada
umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan
Iklan
secara terus –menerus sangat dipelukan oleh perusahaan oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran untuk iklan biasanya besar sekali untuk perusahaan-perusahaan seperti
itu. Tujuanya adalah untuk menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli
lama. Sedangkan utuk perusahaan yang
menghasilkan barang standard biasanya tujuannya adalh untuk memelihara hubungan
baik dengan masyarakat.
C.
Kurva
Permintaan Oligopoli
Berdasarkan
kencendrungan yang baru saja dijelaskan, yaitu mengenai reaksi
perusahaan-perusahaan lain apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga
barangnya, maka dapatlah diterangkan bentuk kurva permintaan dari suatu
perusahaan oligoppoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan tidak melakukan
persepakatan.
1. Keseimbangan
asal
Dalam gambar 1.1
kurva D1 D2 mengambarkan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli
apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan perubahan harga
walaupun perusahaan pertama tidak melakukan hal itu. Sedangkan D2 D2 adalah
permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan
perubahan harga yang dilakukannya akan di ikuti oleh langkah yang sama oleh
perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada permulaanya harga yang
berlaku di pasar adalah P0 maka jumlah permintaan adalah seperti yang
ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahya adalah sebanyak QO
Gambar kurva permintaan oligopoli
harga D1 D2
P3 A1 A2
P0 E
P1 C C1
P2 B B1
D2 D1
0 Q0 Jumlah
barang
2. Efek
penurunan harga
Perusahaan
dalam pasar oligopoli menurunkan harga penjualannya ke P1, maka permintaan atas
produksinya akan bertambah. Kalau perusahaan lain tidak ikut menurunkan harga
maka permintaan akan meningkat ketingkat yang di tunjukkan oleh titik C1,
pertambahan yang besar ini di sebabkan oleh faktor:
a. Langganan
perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya
telah menurun
b. Segolongan
konsumen membatalkan konsumsinya atas barang pengganti dan menambah konsusmsi
atas barang yang mengalami penurunan tersebut
Akan
tetapi perusahaan lain dalam pasar oligopoli tersebut mengikuti jejak
perusahaan yang pertama yaitu juga menurunkan harga, permintaan hanya bertambah
sampai ketingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C. Pertambahan permintaan
dari reaksi yang sedikit ini disebabkan karena yang dinyatakan dalam (i) di
atas tidak terjadi. Kenaikan permintaan hanya di sebabkan oleh keadaan yang
dinyatakan oleh (ii). Hal yang sama juga akan berlaku apabila harga turun lebih
lanjut menjadi P2. Tampa adanya reaksi dari prusahaan-perusahaan lain,
permintaan akan bertimbah ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik B1. Sedangkan
kalau perusahaan-perusahaan lain turut menurunkan harga, maka pertambahan
permintaan hanya mencapai tingkat seperti yang di tunjukkan oleh titik B.
3. Efek
penigkatan harga
Perhatikan
pula sekarang keaddaan yang sebaliknya, yaitu perusahaan oligopoli tersebut
menaikan harga P3. Sekiranya perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga,
dan tetap menjual pada P0 maka perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan
banyak langganan. Pada harga P3 jumlah barang yang dapat di jualnya adalah
seperti yang di tunjukkan titik A1. Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan
lain juga turut menaikkan harga , perusahaan yang mulai menaikkan harga tidak
akan kehilangan langganan oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai
ketingkat yang ditunjukkan oleh tingkat A.
D.
Kelebihan
dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Tentu saja pasar
oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari pasar oligopoli
adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur pasar ini yang
paling memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi.
Hal ini dikarenakan perusahaan mendapat untung yang lebih dari normal dan
menekankan persaingan dimana sangat membahayakan kedudukan perusahaan dalam
industri. Keuntungan yang lebih disebabkan perusahaan baru sulit untuk memasuki
pasar ini. Sehingga keuntungan lebih normal berlangsung dalam jangka panjang
dan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk kepentingan melakukan riset dalam
mengembangkan teknologi serta melakukan inovasi. Selain itu melakukan
pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab
perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit
penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang
sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan
bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi
dalam menjalankan produksi dan persaingan di antara perusahaan akan memberikan
keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Adapun
kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan
sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila
ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada
pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin
diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi
barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam
persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar
oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama
(kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan
investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala
ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk
masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas
sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi
barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan
perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti
pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki
pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang
dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
E.
Hambatan
Dalam Persaingan Oligopoli
Biasanya
perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan yang telah
mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku)
serta teknologi. Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agaknya sukar bagi
perusahaan baru untuk memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya
terdapat kesepakatan/kartel.
Adapun
hambatan-hambatan itu diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Skala
Ekonomis
Perusahaan
yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan
untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan
tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat
memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual
produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para
pendatang baru.
b. Ongkos
Produksi yang Berbeda
Perusahaan
bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada
tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan
baru hal itu dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak
disertai dengan produksi langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar
menjadi terampil).
c. Keistimewaan
Hasil Produksi
Bagi
perusahaan yang telah lama berdiri dan sama lamanya dengan produk yang
dihasilkan menyebabkan produk tersebut menjadi dikenal oleh masyarakat dan
menciptakan konsumen yang loyal pada produknya. Selain itu, berhubung dengan
tingkat kerumitan produk yang dihasilkan membuat perusahaan baru haruslah
dengan cermat dan hati-hati mempelajarinya sehingga membutuhkan waktu yang
lama, sementara bagi perusahaan lama hal tersebut adalah hal biasa.
Selanjutnya,
keistimewaan lain adalah bahwa perusahaan lama menghasilkan produk yang
berfungsi sama akan tetapi disesuaikan dengan tingkatan pemakaiannya. Misalkan,
INTEL, perusahaan penghasil processor terkenal, sebelumnya bersaing dengan
Cyrix dan AMD dengan mengandalkan produknya, yaitu Intel Pentium (1-4). Akan
tetapi, berhubung banyak pemakai komputer (PC) hanya untuk menjalankan
operasi-operasi/program biasa seperti pengolah data, spreadsheet dan tampilan
slide yang hanya membutuhkan procesor biasa yang umumnya diisi oleh Cyrix dan AMD,
maka INTEL pun membuat Celeron dengan harga relatif sama dengan pesaingnya,
namun dengan kemampuan sama dengan pendahulunya (Pentium 1-4).
4.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dalam pasar oligopoli
terjadi adanya saling bergantung (mututal interdependence) yaitu hubungan di
antara perusahaan yang saling bergantung satu sama lain di pasar sehingga
kebijakan harga yang di buat perlu untuk selalu mempertimbangkan reaksi
perusahaan lain terhadap tindakannya tersebut.
Selain itu
permintaan yang di hadapi setiap perusahaan oligopoli tidak mengalami
peningkatan ini di sebabkan karena apabila suatu perusahaan menurunkan harga
maka perusahan yang lain-pun akan ikut menurunkan harga.
Berdasarkan analisis diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar
oligopoli dimana perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan diantara
mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami
perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah
ditetapkan pada permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi persaingan dan
memperoleh untung yang tidak normal ini menimbulkan akibat yang kurang
menguntungkan.
Apabila terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang
akan diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka
konsumen yang akan dirugikan.
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Kritik
dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah khasanah pengetahuan, manfaat untuk kita semua.
Amiiinn
Daftar
pustaka
¾ Sukirno
Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori
Pengantar Edisi Ke-3.
Jakarta: Rajawali Pers
¾ Suprayitno
Ek. 2008. Ekonomi Mikro Prespektif Islam.
Uin: Malang Pres
¾ Iskandar
putong.2000. pengantar ekonomi mikro dan makro. Galia
Indonesia: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar