Rabu, 29 April 2015

ekonomi mikro makalah pasar oligopoli

1.      PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang. Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara yang terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Dalam perekonomian perusahaan-perusahaan dikembangkan untuk mengahasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh individu, perusahaan lain, dan pemerintah. Pemilik-pemilik perusahaan menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan, dan keuntungan yang maksimal hanya akan didapat apabila pemilik atau pemimpin perusahaan membuat pilihan yang teliti.
Berdasarkan hal di atas, maka dalam makalah kami ini akan membahas mengenai bentuk-bentuk pasar yakni salah satunya yaitu pasar oligopoli
Pembahasn mengenai bentuk-bentuk pasar akan dakhiri dengan menguraikan tentan pasar oligopoli, yaitu pasar yang yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Ada kalanya pasar oligopeli terdiri dari dua pasar saja (duooli).
Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha didalam pasar oligopoli adalah lebih rumit daripada menerangkan sikap pengusaha dipasar-pasar lainya. Ini disebabkan karena tidak terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagi industri dalam pasar oligopoli. Kelakuan perusahaan akan sangat berbeda apabila dalam pasar hanya ada tiga perusahaan, dengan apabila dalam pasar terdapat lima belas perusahaan. Juga kelakuan perusahaan akan berbeda apabila dalam perusahaan tersebut bersepakat untuk membuat perjanjian membagi-bagi pasar dengan apabila kesepakatan tersebut tidak terdapat. Seterusnya sebagian lainya menghasilkan barang yang sangat bersamaan (identical)
Sebagai akibat dari jumlah perusahaan yang sangat sedikit , kegiatan setiap perusahaan adalah sangat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan lainya didalam industri yang sama. Di dalam bertindak setiap perusahaan harus terlebih dahulu mempertimbangkan dan menduga reaksi perusahaan lain atas suatu tindakan yang dijalakannya.
Oleh karena perbedaan-perbadaan seperti yang baru dinyatakan, maka suatu analisis yang bersifat umum yang akan menerangkan keseimbangan perusahaan dalam pasar oligopoli tidak dapat dibuat. Paling tidak dapat dibedakan dua variasi pasar yang mungkin wujud dalam pasar oligopol, yaitu pasar oligopoli dimana perusahaan-perusahaan saling bersepakat untuk melakukan tindakan bersama di dalam menentukan harga dan tingkat produksi, dan pasar oligopoli di mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan. Kedua perbedaan tersebut akan menjadi pokok bahasan kami dalam makalah ini.
2.      Tujuan Penulisan
Tujuan kami menulis makalah dan mengangkat Tema mengenaiPASAR OLIGOPOLIini adalah guna memenuhi  tugas mata kuliah sebagai salah satu syarat penilaian dalam mata kuliah Pngantar ekonomi mikro





















3.      PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah keadaan di mana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerjasama seperti yang di jelaskan pada bab I terdapat 2 (dua)m acam oligopoli yaitu:
a.       Oligopoli dengan deferensiasi produk.
Oligopoli dengan deferensiasi produk adalah setiap perusahaan dengan merek-merek khusus tersendiri. Semakin besar tingkat diferensiasi produk yang ada semakin tidak tergantung kurva permintaannya dengan perusahaan lain, sehingga kurva permintaan perusahaan biasa digambarkan secara mandiri posisinya.
b.      Oligopoli tampa diferensiasi produk.
Oligopoli tampa deferensiasi produk adalah setiap pperusahaan tidak memberi merek khusus. Sehingga dengan demikian kurva permintaan seorang produsen tidak bisa ditentukan / tidak bisa dianalisis.

B.     Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar oligopli terdapat adanya sifat saling mempengaruhi(mutua independence). Sifat saling mempengaruhi inilah yang merupakan sifat yang khusus yang hanya terdapat dalam pasar oligopoli yang tidak terdapat dalam bentuk pasar lain.
Disamping itu sifat penting yang barusan diterangakan, pasar oligopoli mempunyai beberapa cirir khas lain. Ciri-ciri tersebuat akan kami terangkan dalam uraian berikut:
1.      Menghasikan barang standard maupun barang berbada corak
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang stabdard (standardized product). Industry dalam pasar oligopoli yang sedemikian sifatnya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah. Seperti produsen bensin, industri baja, aluminium dan industri bahan baku sperti industri semen dan bahan bangunan. Selain itu bayak juga perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli yang menghasilkan barang-barang yang berbeda corak (diferentiated product). Barang-barang seperti pada umumnya adalah bahan akhir. Cotoh dari pasar oligopoli yang menhasilkan barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri rokok, industri sabun cuci dan sabun mandi.
2.      Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh.
Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan terwujud tergantung kepada bentuk kerjasama diantara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tampa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, dalam dalam waktu yang singkat akan menarik banyak pembeli. Perusahaa yang akan kehilangan banyak pembeli akan melakukan tindakan balasan dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan.
3.      Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan
Iklan secara terus –menerus sangat dipelukan oleh perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran untuk iklan biasanya  besar sekali untuk perusahaan-perusahaan seperti itu. Tujuanya adalah untuk menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.  Sedangkan utuk perusahaan yang menghasilkan barang standard biasanya tujuannya adalh untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

C.    Kurva Permintaan Oligopoli
Berdasarkan kencendrungan yang baru saja dijelaskan, yaitu mengenai reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga barangnya, maka dapatlah diterangkan bentuk kurva permintaan dari suatu perusahaan oligoppoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan.

1.      Keseimbangan asal
Dalam gambar 1.1 kurva D1 D2 mengambarkan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan perubahan harga walaupun perusahaan pertama tidak melakukan hal itu. Sedangkan D2 D2 adalah permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perubahan harga yang dilakukannya akan di ikuti oleh langkah yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada permulaanya harga yang berlaku di pasar adalah P0 maka jumlah permintaan adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahya adalah sebanyak QO




Gambar kurva permintaan oligopoli
                       
                        harga   D1       D2                              
                        P3                    A1       A2
                        P0                                            E
                        P1                                                   C        C1
                        P2                                                             B             B1

                                                                                                                D2                  D1
                                 0                                     Q0                                           Jumlah barang


           
2.      Efek penurunan harga
Perusahaan dalam pasar oligopoli menurunkan harga penjualannya ke P1, maka permintaan atas produksinya akan bertambah. Kalau perusahaan lain tidak ikut menurunkan harga maka permintaan akan meningkat ketingkat yang di tunjukkan oleh titik C1, pertambahan yang besar ini di sebabkan oleh faktor:
a.      Langganan perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya telah menurun
b.      Segolongan konsumen membatalkan konsumsinya atas barang pengganti dan menambah konsusmsi atas barang yang mengalami penurunan tersebut

Akan tetapi perusahaan lain dalam pasar oligopoli tersebut mengikuti jejak perusahaan yang pertama yaitu juga menurunkan harga, permintaan hanya bertambah sampai ketingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C. Pertambahan permintaan dari reaksi yang sedikit ini disebabkan karena yang dinyatakan dalam (i) di atas tidak terjadi. Kenaikan permintaan hanya di sebabkan oleh keadaan yang dinyatakan oleh (ii). Hal yang sama juga akan berlaku apabila harga turun lebih lanjut menjadi P2. Tampa adanya reaksi dari prusahaan-perusahaan lain, permintaan akan bertimbah ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik B1. Sedangkan kalau perusahaan-perusahaan lain turut menurunkan harga, maka pertambahan permintaan hanya mencapai tingkat seperti yang di tunjukkan oleh titik B.

3.      Efek penigkatan harga
Perhatikan pula sekarang keaddaan yang sebaliknya, yaitu perusahaan oligopoli tersebut menaikan harga P3. Sekiranya perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada P0 maka perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan banyak langganan. Pada harga P3 jumlah barang yang dapat di jualnya adalah seperti yang di tunjukkan titik A1. Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikkan harga , perusahaan yang mulai menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai ketingkat yang ditunjukkan oleh tingkat A.

D.    Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari pasar oligopoli adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur pasar ini yang paling memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Hal ini dikarenakan perusahaan mendapat untung yang lebih dari normal dan menekankan persaingan dimana sangat membahayakan kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang lebih disebabkan perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehingga keuntungan lebih normal berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk kepentingan melakukan riset dalam mengembangkan teknologi serta melakukan inovasi. Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.

Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.

E.     Hambatan Dalam Persaingan Oligopoli
Biasanya perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan yang telah mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku) serta teknologi. Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agaknya sukar bagi perusahaan baru untuk memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel.
Adapun hambatan-hambatan itu diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang baru.
b.      Ongkos Produksi yang Berbeda
Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil).
c.       Keistimewaan Hasil Produksi
Bagi perusahaan yang telah lama berdiri dan sama lamanya dengan produk yang dihasilkan menyebabkan produk tersebut menjadi dikenal oleh masyarakat dan menciptakan konsumen yang loyal pada produknya. Selain itu, berhubung dengan tingkat kerumitan produk yang dihasilkan membuat perusahaan baru haruslah dengan cermat dan hati-hati mempelajarinya sehingga membutuhkan waktu yang lama, sementara bagi perusahaan lama hal tersebut adalah hal biasa.
Selanjutnya, keistimewaan lain adalah bahwa perusahaan lama menghasilkan produk yang berfungsi sama akan tetapi disesuaikan dengan tingkatan pemakaiannya. Misalkan, INTEL, perusahaan penghasil processor terkenal, sebelumnya bersaing dengan Cyrix dan AMD dengan mengandalkan produknya, yaitu Intel Pentium (1-4). Akan tetapi, berhubung banyak pemakai komputer (PC) hanya untuk menjalankan operasi-operasi/program biasa seperti pengolah data, spreadsheet dan tampilan slide yang hanya membutuhkan procesor biasa yang umumnya diisi oleh Cyrix dan AMD, maka INTEL pun membuat Celeron dengan harga relatif sama dengan pesaingnya, namun dengan kemampuan sama dengan pendahulunya (Pentium 1-4).



















4.      Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dalam pasar oligopoli terjadi adanya saling bergantung (mututal interdependence) yaitu hubungan di antara perusahaan yang saling bergantung satu sama lain di pasar sehingga kebijakan harga yang di buat perlu untuk selalu mempertimbangkan reaksi perusahaan lain terhadap tindakannya tersebut.
Selain itu permintaan yang di hadapi setiap perusahaan oligopoli tidak mengalami peningkatan ini di sebabkan karena apabila suatu perusahaan menurunkan harga maka perusahan yang lain-pun akan ikut menurunkan harga.
Berdasarkan analisis diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli dimana perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan diantara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang tidak normal ini menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan.
Apabila terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka konsumen yang akan dirugikan.
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah khasanah pengetahuan, manfaat untuk kita semua.
Amiiinn










Daftar pustaka

¾    Sukirno Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ke-3.
Jakarta: Rajawali Pers

¾    Suprayitno Ek. 2008. Ekonomi Mikro Prespektif Islam. Uin: Malang Pres

¾    Iskandar putong.2000. pengantar ekonomi mikro dan makro. Galia

 Indonesia: Jakarta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar